Hening bening kamar ini..bagai bilik mayat saja. ermm,, taklah..aku perhati saja sang cicak gatal mengejar pasangannya..Dasar jantan..sang kekasihnya belum bersedia mau di usik..Atau sekarang musim cinta mereka,,he..he. mcm hindustan pulak Kena tau binatang pun ada naluri bukan manusia je..Mata ku tanpa mau melirik pasangan kekasih yang sedang asyik berkejaran..emmm apalah ada lobang pulak..x nampak romantiknya mereka..siling ni tak sporting..Aku rasa kecewa..
Mate ni tak mau lelap jugak...apalah sakit ni. Jenuh pujuk..pujuk..Mate ni asyik mencari sesuatu, terpanggil pandanganku pada sebuah jam yang agak uzur yang tergantung..tapi gerak jarumnya masih betah seperti biasa then waktunya pun tepat..'Baiknya kau jam'..rengusku, tak perlu ada masa tidur, jaga sokmo.
Aku teringat cerita nenekku, dia suka bercerita termasuk tentang 'Aku Sebuah Jam'..
TERJADI dialog antara pembuat jam dengan jam yang sedang dibuatnya. Pembuat jam berkata, “Hai jam, apakah kamu sanggup untuk berdetak sebanyak 31.536.000 (Tiga puluh satu juta lima ratus tiga puluh enam ribu) kali dalam setahun?”, jam itu tersentak, “Tidak mungkinlah saya berdetak sebanyak itu!?”
“Baiklah, bagaimana kalau 86.400 ( lapan puluh enam ribu empat ratus) kali dalam sehari?” tawar pembuat jam.
“Delapan puluh enam ribu empat ratus kali? Dengan jarum yang kecil-kecil begini?” jawab jam penuh keraguan.
“Kalau begitu cukup berdetak 3.600 (tiga ribu enam ratus) kali dalam satu jam, pasti kamu sanggup!” pinta si pembuat jam lagi.“Sepertinya saya masih belum sanggup berdetak sebanyak itu dalam sejam.” Jam masih saja bimbang dengan kemampuannya.
Akhirnya si pembuat jam berkata, “Sudahlah, sanggupkah kamu berdetak satu kali saja setiap detik?” Jam itu menjawab, “Naah, kalau cuma sekali sedetik aku sanggup, bila aku mulai bekerja?”. “Sekarang!”, seru pembuat jam.
Setelah selesai dibuat, jam itu pun berdetak satu kali setiap detik. Lalu berdetak terus sampai 3.600 kali dalan satu jam. Berlanjut lagi sampai 86.400 kali dalam sehari. Dan tanpa terasa jam itu telah berdetak 31.536.000 kali dalam setahun.
Hikmah dan Pelajaran
Belajar dari jam, kadangkala kita ragu terhadap tugas dan pekerjaan yang kita anggap terlalu berat untuk dilakukan, padahal kita belum mencobanya. Karena itu jangan pernah berkata ‘tidak bisa’ terhadap setiap pekerjaan yang kita anggap berat dan sulit. Sebenarnya kita hanya perlu keberanian untuk mencoba, selanjutnya semua berjalan dan mengalir seperti air.
Banyak gagasan dan pekerjaan besar yang terasa berat untuk dimulai. Maka cobalah memulai dari hal yang kecil dan ringan. Kemudian mulailah membangun sistem dan mekanisme kerja yang baik agar segala sesuatunya berjalan dengan maksima dan agar keberhasilan itu juga berguna bagi orang-orang di sekitar kita.
Bagaimana caranya untuk memulai? Ya sudah, mulai saja. Bahasa mudahnya..:p..
Wednesday, December 29, 2010
Tuesday, December 14, 2010
Senyumlah
Pernahkah anda terasa suatu hari yang malang? Pernahkah anda mengalami kesulitan yang tidak berkesudahan?
Adakah anda rasa gaji anda tidak pernah mencukupi? Adakah anda rasa perniagaan anda tidak membuat keuntungan? Adakah anda letih berusaha tetapi tidak pernah berhasil?
Sekiranya anda pernah mengalami salah satu situasi di atas, kisah berikut mungkin sesuai untuk dijadikan tips supaya dimurahkan rezeki dan dijauhkan kesulitan oleh Allah s.w.t.
Abu Yazid Al Busthami, seorang ahli sufi, pada suatu hari pernah didatangi seorang lelaki yang wajahnya kusam dan berkerut. Dengan murung lelaki itu mengadu,
“Tuan Guru, sepanjang hidup saya, rasanya tak pernah saya tinggal ibadah saya kepada Allah. Sewaktu orang lain sedang tidur, saya masih bermunajat. Isteri saya belum bangun, saya sudah mengaji. Saya juga bukan pemalas yang enggan mencari rezeki. Tetapi mengapa saya selalu malang dan kehidupan saya penuh kesulitan?”
Tuan Guru menjawab sederhana,
“Perbaiki penampilanmu serta ubah air muka dan raut wajahmu. Tahukah kamu, Rasulullah s.a.w adalah seorang yang miskin namun wajahnya tak pernah keruh dan selalu ceria. Sebab menurut Rasulullah s.a.w, salah satu tanda penghuni neraka ialah muka masam yang membuat orang curiga kepadanya.”
Lelaki itu tertunduk. Ia pun berjanji akan memperbaiki penampilannya.
Mulai hari itu, wajahnya senantiasa berseri. Setiap kesedihan diterima dengan sabar, tanpa mengeluh. Alhamdullilah sesudah itu ia tak pernah datang lagi untuk berkeluh kesah. Keserasiannya juga selalu dijaga. Sikapnya ramah, wajahnya sentiasa mengukir senyum mesra. Air mukanya berseri.
Tidak hairanlah jika Imam Hasan Al Basri berpendapat, tanda-tanda di awal sesuatu pekerjaan yang berhasil adalah air muka yang ramah dan penuh senyuman.
Bahkan Rasulullah s.a.w menegaskan, senyum adalah sedekah paling murah tetapi paling besar pahalanya.
Demikian pula dengan perhubungan suami isteri. Alangkah celakanya rumahtangga jika suami isteri selalu berwajah tegang.
Tidak ada masalah yang dapat diselesaikan dengan mudah melalui kekeruhan dan ketegangan. Sebaliknya dengan hati yang tenang, fikiran yang segar dan wajah yang ceria, insya-Allah segala masalah dapat diatasi.
Inilah yang dinamakan keluarga sakinah, yang di dalamnya penuh dengan cinta dan kasih sayang.
Wallahu a’lam.
Tuesday, December 7, 2010
Wanita
Wanita solehah itu aurat dijaga,
Pergaulan dipagari,
Sifat malu pengikat diri,
Seindah hiasan di dunia ini.
Keayuan wanita solehah itu,
tidak terletak pada kecantikan wajahnya ,
Kemanisan wanita solehah ,
tidak terletak pada kemanjaannya,
Daya penarik wanita solehah itu ,
Bukan pada kemanisan bicaranya yang menggoncang iman muslimin,
Dan bukan pula terletak pada kebijaksanaannya bermain lidah, memujuk rayu ,
Bukan dan tidak sama sekali.
Kepetahan wanita solehah ,
Bukan pada barang kemas atau perihal orang lain,
Tapi pada perjuangannya meningkatkan martabat agama.
Nafsu mengatakan wanita cantik dengan paras rupa yang indah bak permata yang menyeri alam,
Akal mengatakan wanita cantik atas kemajuan dan kekebalannya dalam ilmu serta pandai dari segala aspek ,
Hati menyatakan kecantikan wanita hanya pada akhlaknya,
Itupun seandainya hati itu bersih untuk menilai.
Wahai wanita jangan dibangga dengan kecantikan luaran ,
Kerna satu hari nanti ianya akan lapuk ditelan za
Pergaulan dipagari,
Sifat malu pengikat diri,
Seindah hiasan di dunia ini.
Keayuan wanita solehah itu,
tidak terletak pada kecantikan wajahnya ,
Kemanisan wanita solehah ,
tidak terletak pada kemanjaannya,
Daya penarik wanita solehah itu ,
Bukan pada kemanisan bicaranya yang menggoncang iman muslimin,
Dan bukan pula terletak pada kebijaksanaannya bermain lidah, memujuk rayu ,
Bukan dan tidak sama sekali.
Kepetahan wanita solehah ,
Bukan pada barang kemas atau perihal orang lain,
Tapi pada perjuangannya meningkatkan martabat agama.
Nafsu mengatakan wanita cantik dengan paras rupa yang indah bak permata yang menyeri alam,
Akal mengatakan wanita cantik atas kemajuan dan kekebalannya dalam ilmu serta pandai dari segala aspek ,
Hati menyatakan kecantikan wanita hanya pada akhlaknya,
Itupun seandainya hati itu bersih untuk menilai.
Wahai wanita jangan dibangga dengan kecantikan luaran ,
Kerna satu hari nanti ianya akan lapuk ditelan za
Saturday, December 4, 2010
سْــــــــــــــــــمِ ﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Pernah saya dengar kata² yang boleh dikongsi bersama
( Ilmu bukan pada orang dewasa @ orang yang belajar tinggi sahaja, jadi janganlah kita tunjuk ego seolah kita mengetahui segalanya. Walaupun sesuatu teguran positif @ ilmu datang dari seorang budak kecil. Terimalah... )
Dalam dunia ini kita tidak punya sesiapa,Kecuali diri sendiri...Tetapi dalam kita bersendirian,kita beruntung kerana...Mempunyai seorang sahabat yang memahami kita.
Sebagaimana kita mengharapkan keikhlasan dan kejujuran. Seorang sahabat, begitulah juga dia. Tetapi kita sering terlupa akan hal itu. Cuma mengambil kira tentang harapan dan perasaan kita. Kita rasa dikhianati bila dia tidak menepati janjinya. Kita tidak memberi dia peluang untuk menerangkan keadaannya.
Bagi kita, itu alasannya untuk menutup kesilapan dan membela diri. Kita juga pernah membiarkan dia ternanti-nanti kerana kita juga ada janji yg tidak ditepati. Kita beri beribu alasan memaksa dia terima alasan kita.
Waktu itu, terfikirkah kita perasaannya…? Seperti kita, dia juga tahu rasa kecewa…tetapi kita sering terlupa. Untungnya mempunyai seorang sahabat yang sentiasa memahami. Yang selalu berada disisi pada waktu kita memerlukannya.
Dia mendengar luahan perasaan kita,segala rasa kecewa dan ketakutan. Harapan dan impian juga kita luahkan. Dia memberi jalan sebagai laluan penyelesaian masalah. Selalunya kita terlalu asyik menceritakan tentang diri kita hingga kadang - kadang kita terlupa sahabat kita juga ada cerita yg ingin dikongsi bersama kita.
*Pernahkah kita menenangkan dia sebagaimana dia pernah menyabarkan kita?
*Ikhlaskah kita mendengar tentang kejayaan dan berita gembiranya?
*Mampukah kita menjadi sumber kekuatannya sepertimana dia meniup semangat setiap kali kita rasa kecewa dan menyerah kalah?
*Dapatkah kita yakinkan dia yg kita boleh dipercayai, kita boleh dijadikan tempat untuk bersandar bila terasa lemah, agar tidak rebah…?
*Bolehkah kita menjadi bahu untuk dia bersandar harapan?
Sesekali jadilah sahabat yg mendengar dari yg hanya bercerita…
Ambillah masa untuk memahami hati dan perasaan sahabat…
Kerana dia juga seorang manusia,
Dia juga ada rasa takut, ada rasa bimbang,sedih dan kecewa.
Dia juga ada kelemahan dan memerlukan seorang sahabat…
Sebagai kekuatan
Jadilah kita sahabatnya itu….
Jadilah kita sahabatnya itu….
Kita selalu melihat dia ketawa,
tetapi mungkin sebenarnya dia tidak setabah yg kita sangkakan.
Di sebalik senyumannya mungkin banyak cerita sedih yg ingin diluahkan...
Di sebalik kesenangannya mungkin tersimpan seribu kekalutan...
Kita tidak tahu…
Tetapi
jika kita cuba jadi sahabat sepertinya, mungkin kita
akan tahu…
DAMAINYA SEBUAH PERSAHABATAN JIKA SALING MEMAHAMI
Subscribe to:
Posts (Atom)